PERAWATAN TALI PUSAT SECARA TRADISIONAL PADA BAYI BARU LAHIR OLEH SUKU MADURA DI DESA MADU SARI TAHUN 2023
Keywords:
Perawatan, Tali pusat, Tradisional, BBI, Suku MaduraAbstract
Perawatan tali pusat yang tidak benar pada bayi baru lahir meningkatkan resiko masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat sehingga berdampak menimbulkan tetanus neonatorum. Studi pendahuluan pada suku madura di RT/ RW 002/001 Wilayah Kerja Poskesdes Desa Madu Sari dimana perawatan tali pusat menggunakan bahan tradisional seperti abu dari bakaran kain Madura, daun nangka atau kunyit dan ramuan dari daun sirih yang ditumbuk dengan garam dan dioleskan ke puntung tali pusat baik secara tertutup atau terbuka. Tujuan penelitian : mengetahui bahan tradisional yang digunakan dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir oleh suku Madura di Desa Madu Sari Tahun 2023. Metode penelitian : kualitatif dengan sampel dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir usia 0-10 hari sebanyak 9 orang. Analisa dengan model interaktif Miles dan Hubberman. Hasil penelitian didapatkan : pelaksana paling banyak nenek bayi (5 orang) dan 4 ibu bayi dengan karakteristik usia tertua 66 tahun, termuda 28 tahun, Pendidikan tertinggi SMP, terendah tidak tamat SD. Bahan yang digunakan yaitu ramuan daun sirih dan garam 3 responden, kunyit dan garam 3 responden, abu daun nangka kering 1 responden dan abu kain Madura 2 responden dengan cara mengoleskan rempah dan abu di puntung tali pusat. Cara perawatan tali pusat yaitu 2 responden melakukannya secara tertutup dan 7 responden secara terbuka. Lama pelepasan tali pusat responden I dan VII (4 hari) responden II dan IV (7 hari), responden III , V , VIII dan IX (3 hari), responden VI (5 hari). Kesimpulan : Lama lepasnya tali pusat paling cepat 3 hari paling lama 7 hari dan tergolong normal/ cepat. Diharapkan Bidan melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat setempat untuk sosialisasi perawatan tali pusat yang bersih, kering dan tertutup seperti anjuran pemerintah dan dilakukan oleh bidan atau nakes.